Berbicara tentang PRAMUKA, maka kita harus mengenal pendiri Gerakan
Kepanduan ini yang telah membuat suatu loncatan dalam sejarah yang mengejutkan
dunia, berikut Biografi BP :
Nama Lengkap : Robert Stephenson Smyth
Baden Powell.
Nama Panggilan : Baden Powell atau BP
(bee-pee/bipi).
Nama Kecil : Ste, Stephe,
Stephenson atau Steevie.
Tempat / Tanggal
Lahir : London ( Inggris ) / 22
Februari 1857.
Wafat : Nyeri,
Kenya 8 Januari 1941.
Nama Ayah : Prof.Domine Baden
Powell.
Nama Ibu : Miss Henrietta
Grace Smyth.
Nama
Saudara :
Warrington, George, Augustus, Frank, Penrose, Agnes, Henrietta, Jessie dan
Baden Fletcher.
Nama Istri : Olave St.Clair
Soames ( Lady Baden Powell ).
Nama Anak : Peter, Heather
dan Betty.
Buku
– Buku Karya BP : Scouting For
Boys,
Aids To Scouting,
Rovering
to Success
On
Vedette (1883)
Reconnaissance
and Scouting (1885)
Cavalry
Instruction (1885)
Pigsticking organisasi Hoghunting (1889)
The Downfall of Prempeh (1896)
The Metabele Campaign (1897)
Sports In War (1900)
Notes and Instructions for the South African Constabulary (1901)
Sketches in Mafeking and East Africa (1907)
Yarns For Boy Scouts (1909)
Scouting Games (1910)
Handbook for Girl Guides (dengan Aqnes Baden-Powell, 1912)
Boys Scouts Beyond the Seas (1913)
Quick Training for Ward (1914)
Indian Memories dan My Adventures as a Spy (1915)
Young Knights of the Empire dan the Walf Cub's Handbook (1916)
Girl Guiding (1918)
Aids to Scoutmastership (1919)
What Scouts Can Do dan And Old Wolf's Favourites (1921)
The Downfall of Prempeh (1896)
The Metabele Campaign (1897)
Sports In War (1900)
Notes and Instructions for the South African Constabulary (1901)
Sketches in Mafeking and East Africa (1907)
Yarns For Boy Scouts (1909)
Scouting Games (1910)
Handbook for Girl Guides (dengan Aqnes Baden-Powell, 1912)
Boys Scouts Beyond the Seas (1913)
Quick Training for Ward (1914)
Indian Memories dan My Adventures as a Spy (1915)
Young Knights of the Empire dan the Walf Cub's Handbook (1916)
Girl Guiding (1918)
Aids to Scoutmastership (1919)
What Scouts Can Do dan And Old Wolf's Favourites (1921)
Life's Snages and How to
Meet Them (1927)
Scouting and Youth Movement (1929)
Lessons From the Varsity of Life (1933)
Anventures and Accident (1934)
Scouting Round the World (1935)
Adventuring to Manhood (1936)
African Adventures (1937)
Scouting and Youth Movement (1929)
Lessons From the Varsity of Life (1933)
Anventures and Accident (1934)
Scouting Round the World (1935)
Adventuring to Manhood (1936)
African Adventures (1937)
Birds and Beasts of
Africa (1938)
Paddle Your Own Canoe (1939)
Paddle Your Own Canoe (1939)
More Scetches of Kenya
(1940)
Penghargaan :
Ashanti Star (1895),
Metabele
Campaign (1897),
South
African War Queen’s (1899),
South
African War King’s (1901),
Companion
Order of yhe Batc (1900),
Knight
Commander of the Order of the Bath (1909)
Knight
Commander of the Victorian Order (1909)
Chilean
Order of Merit (Chili, 1910)
Coronation,
from King of George V (Raja George V, 1911)
Knight
of Grace of St John of Jerusalem (1912)
Knight
Grand Cross of Alfonso XII (Goverment of Espanyol, 1919)
Grand
Commander of the Order of Christ (Portugal, 1920)
Grand
Commander of the Order of the Redeemeer (Yunani, 1920)
Storkos
of the Order of Dannebrog (Denmark, 1921)
Order
of the Commander of the Crown (Belgia, 1921)
Baronecty
(1922)
Commander
of the Legion of Honour (Perancis, 1922)
Grand
Cross of the Victorian Order (1923)
Order
of Polonia Restituta (Polandia, 1927)
Order
of Amanullah (Afghanistan, 1928)
Order
of Merit Class 1 (Hongaria, 1929)
Order
of th White Lion (Chekoslowakia, 1929)
Order
of the Phoenix (Yunani, 1929)
Grand
Cross of the Order of Merit (Austria, 1931)
Grand
Cross of Gediminus (Lithuania, 1932)
Grand
Cross of Orange of Nassau (Belanda 1932)
Commander
of the Order of the Oak of Luxemburg (Luxemburg, 1932)
Red
Cross of Estonia (Estonia, 1933)
Grand
Cross of the Order of Sword (Swedia, 1933)
Grand
Cross of the Order of the Three Stars (Latvia, 1933)
Jubilee
from King of George V (dari raja George V, 1935)
Grand
Cordon of Legion of honour (Perancis, 1936)
Order
of Merit (1937)
Coronation
from King of George VI (dari raja George VI, 1936)
Awarded
Wateler Peace Prize (1937)
Gelar Kehormatan :Doktor kehormatan
di bidang Hukung dari Universitas Edinburg (1910)
Gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Toronto, Kanada,
1923
Gelar Doktor dari Universitas McGill di Montreal, kanada
Gelar Kehormatan doktor ilmu-ilmu sosial dari Universitas
Oxford (1923)
Gelar kehormatan dari Universitas Liverpool (1929)
Gelar kehormatan dari Universitas Cambridge (1931)
Warga
Kehormatan: Newcastle, Tyne, Bangor, Cardiff, Harwich, Kingston on Thames, Poole,
Guildford, Blandford, London, Canterbury ddan Pontecraft.
Baden-Powell dilahirkan di
Paddington, London pada 1857. Dia adalah anak ke-6 dari 8 anak profesor
Savilian yang mengajar geometri di Oxford. Ayahnya, pendeta Harry Baden-Powell,
meninggal ketika dia berusia 3 tahun, dan ia dibesarkan oleh ibunya, Henrietta
Grace Smith, seorang wanita yang berketetapan bahwa anak-anaknya harus
berhasil. Baden-Powell berkata tentang ibunya pada 1933, "Rahasia keberhasilan
saya adalah ibu saya."
Selepas menghadiri Rose Hill School,
Tunbridge Wells, Baden-Powell dianugerahi beasiswa untuk sekolah umum
Charterhouse. Perkenalannya kepada kemahiran pramuka adalah memburu dan memasak
hewan - dan menghindari guru - di hutan yang berdekatan, yang juga merupakan
kawasan terlarang. Dia juga bermain piano dan biola, mampu melukis dengan baik
dengan menggunakan kedua belah tangan dengan tangkas, dan gemar bermain drama.
Masa liburan dihabiskan dengan ekspedisi belayar atau berkanu dengan
saudara-saudaranya.
Dia mengarang beberapa buku, di
antaranya yakni jungle book, girl guides, scouiting for boys, aids to scouting,
rovering to succes.
Pada tahun 1876, Baden-Powell
bergabung dengan 13th Hussars di India. Pada tahun 1895 dia bertugas dengan
dinas khusus di Afrika dan pulang ke India pada tahun 1897 untuk memimpin 5th
Dragoon Guards.
Baden-Powell saling berlatih dan
mengasah kemahiran kepanduannya dengan suku Zulu pada awal 1880-an di jajahan
Natal Afrika Selatan di mana resimennya ditempatkan dan ia diberi penghargaan
karena keberaniannya. Ada 3 penghargaan yang diberi angkatan perang Zulu yaitu:
*impressa : serigala yang tak pernah tidur, karena dia
sering berjaga-jaga saat malam.
*kantankye : orang pemakai topi lebar, karena dia
selalu memakai topi lebar.
*m'hlalapanzi: orang bertiarap yang siap menembak.
Kemahirannya mengagumkan dan dia
kemudian dipindahkan ke dinas rahasia Inggris. Dia sering bertugas dengan
menyamar sebagai pengumpul kupu-kupu, memasukkan rancangan instalasi militer ke
dalam lukisan-lukisan sayap kupu-kupunya.
Baden-Powell kemudian ditempatkan di dinas rahasia
selama 3 tahun di daerah Mediterania yang berbasis di Malta. Dia kemudian
memimpin gerakan ketentaraannya yang berhasil di Ashanti, Afrika, dan pada usia
40 dipromosikan untuk memimpin 5th Dragoon Guards pada tahun 1897. Beberapa
tahun kemudian, dia menulis buku panduan ringkas bertajuk "Aids to
Scouting", ringkasan ceramah yang dia berikan mengenai peninjau
ketentaraan, untuk membantu melatih perekrutan tentara baru. Menggunakan buku
ini dan kaidah lain, ia melatih mereka untuk berpikir sendiri, menggunakan daya
usaha sendiri, dan untuk bertahan hidup dalam hutan.
Baden-Powell kembali ke Afrika
Selatan sebelum Perang Boer dan terlibat dalam beberapa tindakan melawan Zulu.
Dinaikkan pangkatnya pada masa Perang Boer menjadi kolonel termuda dalam dinas
ketentaraan Britania, dia bertanggung jawab untuk organisasi pasukan perintis
yang membantu tentara biasa. Ketika merencanakan hal ini, dia terperangkap dalam
pengepungan Mafeking, dan dikelilingi oleh tentara Boer yang melebihi 8.000
orang. Walaupun berjumlah lebih kecil, garnisun itu berhasil bertahan dalam
pengepungan selama 217 hari. Sebagian besar keberhasilan itu dikatakan sebagai
hasil beberapa muslihat yang dilaksanakan atas perintah Baden-Powell sebagai
komandan garnisun. Ranjau-ranjau palsu ditanam, dan tentaranya diperintah untuk
menghindari pagar kawat olok-olok (tidak ada) saat bergerak antara parit kubu.
Baden-Powell melaksanakan kebanyakan
kerja peninjauan secara pribadi dan membina pasukan kanak-kanak asli untuk
berjaga dan membawa pesan-pesan, kadang menembus pertahanan lawan. Banyak dari
anak-anak ini kehilangan nyawanya dalam melaksanakan tugas. Baden-Powell amat
kagum dengan keberanian mereka dan kesungguhan mereka yang ditunjukkan ketika
melaksanakan tugas. Pengepungan itu dibubarkan oleh Pembebasan Mafeking pada 16
Mei 1900. Naik pangkat sebagai Mayor Jendral, Baden-Powell menjadi pahlawan
nasional.
Setelah mengurusi pasukan polisi
Afrika Selatan Baden-Powell kembali ke Inggris untuk bertugas sebagai Inspektur
Jendral pasukan berkuda pada tahun 1903.
Setelah kembali, Baden-Powell mendapati buku panduan
ketentaraannya "Aids to Scouting" telah menjadi buku terlaris, dan
telah digunakan oleh para guru dan organisasi pemuda.
Kembali dari pertemuan dengan
pendiri Boys' Brigade, Sir William Alexander Smith, Baden-Powell memutuskan
untuk menulis kembali Aids to Scouting agar sesuai dengan pembaca remaja, dan
pada tahun 1907 membuat satu perkemahan di Brownsea Island bersama dengan 22
anak lelaki yang berlatar belakang berbeda, untuk menguji sebagian dari idenya.
Buku "Scouting for Boys" kemudian diterbitkan pada tahun 1908 dalam 6
jilid.
Kanak-kanak remaja membentuk
"Scout Troops" secara spontan dan gerakan Pramuka berdiri tanpa
sengaja, pada mulanya pada tingkat nasional, dan kemudian pada tingkat
internasional. Gerakan pramuka berkembang seiring dengan Boys' Brigade. Suatu
pertemuan untuk semua pramuka diadakan di Crystal Palace di London pada 1908, di
mana Baden-Powell menemukan gerakan Pandu Puteri yang pertama. Pandu Puteri
kemudian didirikan pada tahun 1910 di bawah pengawasan saudara perempuan
Baden-Powell, Agnes Baden-Powell.
Walaupun dia sebenarnya dapat
menjadi Panglima Tertinggi, Baden Powell memuutuskan untuk berhenti dari
tentara pada tahun 1910 dengan pangkat Letnan Jendral menuruti nasihat Raja
Edward VII, yang mengusulkan bahawa ia lebih baik melayani negaranya dengan
memajukan gerakan Pramuka.
Pada Januari 1912 Baden-Powell
bertemu calon isterinya Olave Soames di atas kapal penumpang (Arcadia) dalam
perjalanan ke New York untuk memulai Lawatan Pramuka Dunia. Olave berusia 23,
Baden-Powell 55, dan mereka berkongsi tanggal lahir. Mereka bertunangan pada
September tahun yang sama dan menjadi sensasi pers, mungkin karena ketenaran
Baden-Powell, karena perbedaan usia seperti itu lazim pada saat itu. Untuk
menghindari gangguan pihak pers, mereka melangsungkan pernikahan secara rahasia
pada 30 Oktober 1912. Dikatakan bahwa Baden-Powell hanya memiliki satu
petualangan lain dengan wanita (pertunganannya yang gagal dengan Juliette
Magill Kinzie Gordon).
Pramuka Inggris menyumbang satu
penny masing-masing dan mereka membelikan Baden-Powel hadiah pernikahan, yaitu
sebuah mobil Rolls Royce.
Ketika pecah Perang Dunia I pada
tahun 1914, Baden-Powell menawarkan dirinya kepada Jabatan Perang. Tiada
tanggung jawab diberikan kepada beliau, sebab, seperti yang dikatakan oleh Lord
Kitchener: "dia bisa mendapatkan beberapa divisi umum dengan mudah tetapi
dia tidak dapat mencari orang yang mampu meneruskan usaha baik Boy
Scouts." Kabar angin menyatakan Baden-Powell terkait dalam kegiatan
spionase dan dinas rahasia berusaha untuk menggalakkan mitos tersebut.
Baden-Powell dianugerahi gelar
Baronet pada tahun 1922, dan bergelar Baron Baden-Powell, dari Gilwell dalam
County Essex, pada tahun 1929. Taman Gilwell adalah tempat latihan Pemimpin
Pramuka Internasional. Baden-Powell dianugerahi Order of Merit dalam sistem
penghormatan Inggris pada tahun 1937, dan dianugerahi 28 gelar lain dari
negara-negara asing.
Dalam sajak singkat yang ia tulis,
ia menjelaskan bagaimana mengucapkan namanya: Man, Nation, Maiden Please call
it Baden. Further, for Powell Rhyme it with Noël.
Dibawah usaha gigihnya pergerakan
Pramuka dunia berkembang. Pada tahun 1922 terdapat lebih dari sejuta pramuka di
32 negara; pada tahun 1939 jumlah pramuka melebihi 3,3 juta orang.
Keluarga Baden-Powell memiliki tiga
anak – satu anak laki-laki dan dua perempuan (yang mendapat gelar-gelar
kehormatan pada 1929; anak laki-lakinya kemudian menggantikan ayahnya pada
1941:
*Peter, kemudian 2nd Baron Baden-Powell (1913-1962)
*Hon. Heather Baden-Powell (1915-1986)
*Hon. Betty Baden-Powell (1917-2004) yang pada 1936
menikah dengan Gervase Charles Robert Clay (lahir 1912 dan memiliki 3 anak
laki-laki dan 1 perempuan)
Tidak lama selepas menikah,
Baden-Powell berhadapan dengan masalah kesehatan, dan mengalami beberapa
serangan penyakit. Ia menderita sakit kepala terus menerus, yang dianggap
dokternya berasal dari gangguan psikosomatis dan dirawat dengan analisa mimpi.
Sakit kepala ini berhenti setelah ia tidak lagi tidur dengan Olave dan pindah
ke kamar tidur baru di balkon rumahnya. Pada tahun 1934 prostatenya dibuang,
dan pada tahun 1939 dia pindah ke sebuah rumah yang dibangunnya di Kenya,
negara yang pernah dilawatinya untuk berehat. Dia meninggal dan dimakamkan di
Kenya, di Nyeri, dekat Gunung Kenya, pada 8 Januari 1941.
Pada 1938 Royal Academy of Sweden
menganugerahkan Lord Baden-Powell dan semua gerakan Pramuka hadiah Nobel
Perdamaian untuk tahun 1939. Tapi pada 1939 Royal Academy memutuskan untuk
tidak menganugerahkan hadiah untuk tahun itu, karena pecahnya Perang Dunia II.
Pergerakan Pramuka dan Pandu Puteri
merayakan 22 Februari sebagai hari B-P, tanggal lahir bersama Robert dan Olave
Baden-Powell, untuk memperingati dan meraikan jasa Ketua Pramuka dan Ketua
Pandu Puteri Dunia.
Dua penulis biografi Baden-Powell,
Michael Rosenthal dari Columbia University dan Tim Jeal, menganggap bahwa ia
adalah homoseksual yang tertekan. Buku Tim Jeal yang diriset selama lebih dari
5 tahun, diterbitkan oleh Yale University Press dan diterima dengan baik oleh
New York Times, Washington Post dan penerbitan-penerbitan terkemuka lain.
Selain bukti-bukti lain, Jeal
menyebutkan suatu contoh kejadian di bulan November 1919. Ketika mengunjungi
Charterhouse, sekolahnya dulu, Baden-Powell tinggal bersama teman lamanya, A.
H. Tod, seorang guru lajang dan pemilik rumah yang telah mengambil foto-foto
telanjang murid-muridnya sebagai bagian dari kumpulan foto mengenai sekolah.
Dalam buku hariannya, Baden-Powell menulis tentang hal ini: "Tinggal
dengan Tod. Foto-foto anak laki-laki telanjang dan pohon-pohon yang diambil
oleh Tod. Bagus sekali." Dalam surat-surat selanjutnya kepada Tod mengenai
memulai gerakan Pramuka di sekolah itu, Baden-Powell menyebut bahwa ia akan
segera berkunjung kembali dan menambahkan: "Mungkin saya ingin melihat
kembali foto-fotomu yang indah itu."
Foto-foto Tod bertahan sampai tahun
1960-an, ketika mereka dihancurkan mungkin untuk "melindungi reputasi
Tod." Namun R. Jenkyns mengatakan bahwa album tersebut mengandung
foto-foto anak laki-laki telanjang dalam pose-pose yang, menurut pendapatnya,
"dibuat-buat dan artifisial." Tidak ada alasan untuk mencurigai bahwa
Tod atau Powell memiliki tujuan buruk, dan foto-foto tersebut dibuat sesuai
dengan tradisi pada saat itu mengenai seni yang juga ditampilkan dalam
lukisan-lukisan Henry Scott Tuke, foto-foto Baron Wilhelm von Gloeden, dan
lain-lain.
Jeal juga menyebutkan bahwa Baden-Powell
"...tetap memuji tubuh laki-laki ketika telanjang dan merendahkan tubuh
wanita. Di Gilwell park, tempat perkemahan Pramuka di hutan Epping, ia selalu
menikmati pemandangan anak-anak laki-laki berenang telanjang, dan kadang-kadang
berbincang dengan mereka setelah mereka 'melepas baju mereka.'"
(pembicaraan pribadi antara Jeal dan anggota-anggota Pramuka lama).
Walaupun menikmati keindahan
anak-anak laki-laki, Baden-Powell tidak diketahui pernah bertindak dalam
ketertarikannya dengan anak laki-laki. Sebaliknya, ia sangat teguh berpendapat
untuk menekan keinginan seksual, terutama dalam komunikasinya dengan anak-anak
laki-laki. Ia memasukkan larangan yang jelas melawan masturbasi dalam
panduan-panduan Pramuka awal (sedemikian jelasnya sehingga Cox, penerbitnya,
menolak untuk mencetak hal ini sebelum bahasanya diperhalus), dan sampai usia
80-an terus bersurat dengan anggota-anggota Pramuka dan memerintahkan mereka
untuk mengendalikan keinginan mereka untuk "merusak diri sendiri." Ia
percaya pada pendapat saat itu bahwa hal ini menyebabkan penyakit, kegilaan dan
impotensi seksual. Pandangan-pandangannya tidak disetujui oleh semua orang. Dr.
F. W. W. Griffin, editor The Scouter, menulis pada 1930 dalam buku untuk Rover
Scouts bahwa godaan untuk bermasturbasi adalah "tahapan yang cukup alami
dalam perkembangan" dan merujukkan anggota-anggota Pramuka kepada sebuah
buku oleh H. Havelock Ellis yang berpendapat bahwa "usaha untuk mencapai
hidup tanpa seks adalah kesalahan serius." (Tim Jeal, Baden-Powell: Founder
of the Boy Scouts 1989, hal. 93-94)
0 komentar:
Posting Komentar