Blogroll

Sabtu, 10 November 2012

Swallow Waterfall.


" we start from here... "

hei guys, if we talk about beautiful place that hiden in the forest, mountain, or somewhere. I've experience about that. on Salak Mountain, Sukabumi - Bogor, west Java.. we can find a lot of beautiful place, its a lake lido, and more waterfall behind... one of them is swallow waterfall.

rute :  from GiriJaya Village, last village on this site. and continue by foot , hiking. 

to reach this place we must strive trough thory bush, cause this place have not been touch by human for a long time.. we must prepare some equipment. as a knife, machete, stick. and set up a cup salt for some animals like a snake..


we meet up 1 poisonous snake, land snake.
on the way to reach this place, we exceeded some place, its rainbow waterfall




 after 1 hours 45 minutes, actually we arrived at swallow waterfall..
tired, tired, sick, paid off all of the beauty of this place. this place.. swallow waterfall...



 descript :
name : swallow waterfall,
location : Salak mountain (Sukabumi, West Java. Indonesia)
magnitude : 6,742 S;  106,73 E
high : +- 26 meters high

team explorer :
Basuki Sunarno (@basuki_11)
Ilham Hidayat (@iilhamhidayat)
Danur Qahari (@dqahari425)






at swallow waterfall, from left : Basuki, Danur, Ilham





from : blog

Senin, 05 November 2012

Study , on the highest tower in Jakarta


Monas, ya, sapaan yang biasa digunakan untuk menyebutkan nama Monumen Nasional yang berada tepat di tengah-tengah kota Jakarta ini. Siapa sangka, ternyata Bung Karno, Presiden pertama RI yang menempatkan Monas ini tepat benar-benar di tengah-tengah kota Jakarta. Monumen Nasional yang berisikan diorama-diorama semasa perjuangan mulai dari memperebutkan kemerdekaan RI, hingga masa mempertahankannya. Siapa sangka yah, kalimat Bung Karno terbukti untuk saat ini, "Di Jajah Oleh Bangsa nya Sendiri". Bangunan yang memiliki tinggi 132m dan kobaran api yang terbuat dari emas 24 karat ini.. wow, luar biasa bukan kaya nya negeri kita ini. Kobaran api ini melambangkan semangat para pemuda Indonesia yang tak pernah Luntur. meskipun di cuci dengan byclin. Namun, siapa sangka saat ini rasa itu perlahan mulai luluh karena banyak pemuda indonesia yang lebih menyukai dan memilih Negara yang berada di luar sana.





sesampainya di pelataran Monumen Nasional kami melanjutkan masuk ke museum sejarah nasional, basement Monumen Nasional yang berisi diorama-diorama perjuangan Indonesia. langsung lah si kakak angel membagi tugas untuk adik adiknya..
kalian nanti lukis wajah saya ya.. *eh rangkum dioramanya...


Kembali pada kegiatan kami.. disini kami memiliki agenda membuat panorama, widiiiwh.. panorama.. apa itu panorama? hayoo ada kah diantara kalian yang tahu? hayp ngacung !!
Panorama itu.. sketsa pemandangan. dengan ketentuan ketentuan :

1.             Arah Pandang atau Sudut Pandang
                                Batas sudut pandang yang diberikan dalam pembuatan peta panorama dapat berupa satu sudut atau dua sudut sebagai arah untuk penggambaran panorama atau pemandangannya. Untuk dua sudut pandang tidak akan menjadi masalah yang berarti karena kita tinggal membidik sudut yang telah ditetapkan tersebut untuk batas penggambaran panorama. Untuk satu sudut pandang maka untuk menentukan batas sudut pandang yang akan kita gunakan untuk menggambar panorama kita harus menambahkan sudut tersebut dengan 30  untuk daerah kanan dan mengurangi sudut tersebut dengan 30 untuk daerah kiri. Kemudian baru menggambar peta panoramanya.

2.             Penggambaran Batas Daerah
                                Setelah diketahui batas daerah yang akan digambar, maka langkah selanjutnya adalah membuat sket batas daerah satu dengan daerah lainnya, antara satu perbukitan dengan perbukitan atau perumahan dan lain sebagainya. Untuk penggambaran sket ini dibuat setipis mungkin karena hanya untuk pembatas dalam pembatas dalam penafsiran nanti.

3.             Pembuatan Arsiran
                                Untuk pembuatan arsiran ini merupakan tahapan penting dalam membuat peta panorama. Yang perlu diperhatikan adalah untuk daerah yang dekat dengan pandangan kita maka arsirannya dibuat berdekatan
sekali, demikian seterusnya sampai pada daerah terjauh atau lapis paling atas dibuat renggang. Arsiran horisontal dipergunakan untuk daerah lautan, arsiran tegak atau vertikal untuk gunung, sedangkan untuk daerah yang landai (seperti perumahan, pepohonan) maka arsirannya dibuat agak miring (mendekati horisontal), untuk daerah yang agak curam (seperti perbukitan atau jurang terjal) maka arsiran dibuat miring mendekati tegak.

4.             Pembuatan Arah Utara
                                Arah utara ini diperlukan untuk mengetahui posisi menggambar kita dan juga sekaligus sebagai koreksi apakah arah yang digambar itu sudah benar. Biasanya arah utara dibuat pada posisi pojok kiri atas dengan gambar anak panah dan arahnya disesuaikan dengan arah kompas

5.             Penulisan Sudut Batas dan Keterangan Batas
                                Untuk sudut pandang sebelah kiri dan kanan hendaknya dicantumkan sekaligus dengan keterangan gambar yang sesuai dengan keadaan kemudian jangan lupa untuk memberikan penomeran pada masing-masing daerah sehingga mempermudah untuk pemberian keterangan nantinya. 


untuk kali ini. kami melakukan pembidikan lokasi untuk di sketch dengan panorama dari pelataran puncak Monumen Nasional, ngantri nya... uuuwhh.. seperti main snake di games lama yang berupa garis meliuk liuk..







nah.. di pelataran puncak dari Monas ini lah kami membuat panorama, dengan 8 arah mata angin sebagai arahnya. ngintip proses nya yuk...















kakaaakk.. aku sudah selesaiii... *teriak gebriel*
sini sini.. kumpulin biar kakak periksa *balas nci angel*




GengGong Waterfall, 2 floor highrise waterfall


kembali lagi nih kawan, kembali pada dokumentasi kami tentang perjalanan penjelajahan "beautiful place whose hiding on the jungle".

katanya... katanya nih kawan-kawan, di gunung salak itu kan banyak sekali tempat tempat yang .. ugh.. bisa menentramkan hati yang stress, tempat apa saja sih? salah satunya adalah air terjun. Kok air terjun? ya, gunung salak yang memiliki 3 puncak ini juga biasa di sebut dengan cicurug, kalau tidak salah artinya air dari air terjun. Di gunung ini kalau kita jelajahi, sangat banyak sekali air terjun yang tersembunyi yang hampir belum pernah ada orang yang menjamahnya. namun, ada banyak juga yang sudah di jadikan sebagai kawasan wisata alam, contohnya curug (air terjun) umpet yang dari gunung bunder, curug cigamea, curug luhur, curug nangka, curug seribu, curug umpet yang dari desa girijaya, curug pelangi, dan curug curug kecil lainnya.


nah.. disini, kami sajikan, curug yang hampir sudah tidak ada pengunjungnya, yaitu curug genggong, begitu warga setempat menamai air terjun tersebut. meurut cerita tokoh masyarakat di desa Girijaya, hampir sudah lama sekali tidak ada orang yang kesana. mendengar berita yang demikian, kami tertarik untuk mengunjunginya, dan ternyata.. memang benar, selama perjalanan kami hanya melihat semak belukar yang rapat-rapat. Hal itu membuat kami cukup kesulitan untuk menembus medan, karena medan yang curam, dan semak berduri. tapi, semangat kami tidak luntur begitu saja, dengan semangat 45. akhirnya kami mencapai lokasi. untuk perjalanannya, cukup cepat jika dari desa GiriJaya. team memakan lama waktu selama 3 jam 34 menit untuk mencapai tempat ini





saat kami mengunjungi air terjun ini di musim kemarau, sehingga air nya tidak begitu deras. namun, tetap begitu menawan. di iringi lantunan suara kicauan burung-burung dan suara decisan air yang jatuh menerpa bebatuan di bawahnya, rasa lelah kami terbayar lunas, tuntas.




Twins Waterfall, Cibureal.

Hei kawan-kawan. satu nih dari kegiatan rutinitas dari para penjelajah, warga SanggarSakti45. Kegiatan yang pasti dilakukan ketika waktu dari para explorer match. Yaitu, mencari sebuah lokasi "indah" yang tersembunyi di tengah lebatnya hutan rimba. Menjelajah untuk mencapai puncak, rasanya sudah cukup banyak yang melakukan, karena puncak pasti terlihat di map, ataupun di daerah kaki gunung.

Disini, sebuah tempat yang saat ini sudah banyak yang mengunjunginya, dan juga sudah menjadi tempat wisata untuk umum, yaitu Curug Kembar, di desa cibureal, kec. Cisarua. Bogor. Jawa Barat.

untuk mencapai daerah ini cukup mudah, karena jalur akses untuk mencapai pos start penelusuran sudah dilewati banyak angkutan umum. tinggal di teruskan dengan jalan kaki dari pasar cisarua atau cibureal (depan rumah makan Hegar.)